PERSEPEKTIF PEREKONOMIAN BUDDHIS SESUAI ANGGUTARA NIKAYA
Keywords:
Perekonomian, Anggutara NikayaAbstract
Pada dasarnya, agama Buddha adalah agama yang menekankan belas kasihan, sehingga cara memperoleh kekayaan dengan tidak menyimpang dari kaidah moral. Pada dasarnya prinsip ekonomi dalam agama Buddha harus beriringan dengan prinsip moral atau sila. Hal tersebut, sesuai dengan sabda sang Buddha dalam kitab Anguttara Nikaya III:208. Lima perdagangan berdasarkan cinta kasih untuk semua makhluk hidup, yaitu: senjata perdagangan, perdagangan dengan makhluk hidup, perdagangan daging, perdagangan dengan zat yang memabukkan, perdagangan dengan racun adalah lima jenis perdagangan yang tidak dianjurkan, dan adalah benda. Berkenaan dengan permasalahan tersebut, maka penulis mencari kebenaran dengan menyatukan dan menganalisa semua melalui metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif studi kepustakaan. Dari metode tersebut tercapailah sebuah interprestasi, maka terciptalah hasil pekerjaan yang benar, seperti pekerjaan yang tidak menyimpang dari nilai-nilai agama, norma masyarakat, ataupun aturan negara. Sesungguhnya kriteria moral dan pekerjaan memiliki kesamaan, yaitu tidak merugikan diri sendiri dan makhluk lain serta saling menguntungkan. Ini dapat dipahami dengan penjelasan yang disabdakan oleh sang Buddha dalam kitab suci Ambalatthikarahulovada Sutta (M. I.415-416)
References
Bawono, B., Surya, J., Vidya, D., & Suryanto, E. (2023). Ekonomi Dalam Perspektif Agama Buddha. PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha Dan Filsafat Agama, 4(2), 108–116. https://doi.org/10.53565/patisambhida.v4i2.1057
Aṅguttara Nikāya : Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Jilid 1. 2015. Indra Anggara (Trans.). Jakarta: DhammaCitta Press.
Aṅguttara Nikāya : Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Jilid 3. 2015. Indra Anggara (Trans.). Jakarta: DhammaCitta Press.
Aṅguttara Nikāya : Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Jilid 4. 2015. Indra Anggara (Trans.). Jakarta: DhammaCitta Press.
Sugiyono. 2024. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta Baik”. Diterbitkan & Dicetak oleh CV Saba Jaya Publisher.
Prayukvong, W., Huttasin, N., & Foster, M. J. (2015). Buddhist economics meets agritourism on the thai farm. International Journal of Culture, Tourism, and Hospitality Research, 9(2), 183–199. https://doi.org/10.1108/IJCTHR-08-2014-0065
Bodhi, Bhikkhu. 2015. Anguttara Nikaya Jilid 3. Jakarta: DhammaCitta Press.
Mankiw, N. Gregory. 2016. Macroeconomics ninth edition. New York: Worth Publisher.
Hermawan, H., & Candra, A. (2020). Ekonomi Buddhis Kehidupan Bahagia Tinjauan Anguttara Nikaya IV, 285. Jurnal Dhammavicaya, 3(2), 1–6. http://https//stabnalanda.e-journal.id/dv
Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 124/PMK.01/2017 tentang Sasaran Inflasi Tahun 2019, Tahun 2020, Dan Tahun 2021. Jakarta: Kementerian Keuangan.
Ningtyas, R. F. (2023). Ekonomi Jalan Tengah Menurut Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya. Jurnal Ilmiah Kampus: Sati Sampajanna, 13(2), 9–17. https://doi.org/10.69835/sati.v13i2.329
Kurniawan, I. D., & Lahir, S. (2017). Sistem Kapitalisme Negara Sebagai Alternatif Sistem Ekonomi Kerakyatan Berdasarkan Pancasila. Jurnal Ilmiah Edunomika, 1(02), 84–99. https://doi.org/10.29040/jie.v1i02.153
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 DharmaEd (Journal of Education, Science, Social and Religion)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.